Contoh Kajian Teori dan Kesimpulan PTK

 


KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

Sebagai landasan kerangka berpikir bagi peneliti dan pembaca dalam memahami isi tulisan ini, maka terlebih dahulu peneliti paparkan pengertian-pengertian dasar yang diambil dari berbagai literatur untuk menjelaskan variabel-variabel yang terdapat dalam judul penelitian tindakan kelas ini.

Adapun variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul : “Upaya Meningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VI Pada Pelajaran Pendidikan Agama Katholik Dengan Metode PAKEM di SDN 15 Teluk Pongkal” pada Semester I Tahun Palajaran 2019/2020“ ini menggunakan metode Pakem.

 

1. Meningkatkan keaktifan pada pelajaran Pendidikan Agama Katolik  melalui metode Pakem
a. Keaktifan

Menurut Sardiman (2011), keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Surtikanti dan Santoso (2007), pembelajaran yang berkualitas adalah terlibatnya peserta didik secara aktif dalam pembelajaran.

b. Metode
Secara etimologis, kata “metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang tersusun dari kata “meta” dan “hodos“. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, atau sesudah. Sedangkan hodos berarti jalan, cara, atau arah.

Kata tersebut kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi kata “method” yang berarti suatu bentuk prosedur tertentu untuk mencapai atau mendekati suatu tujuan, terutama cara yang sistematis.

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian metode adalah suatu cara atau proses sistematis yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Dengan kata lain, metode berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan, atau bagaimana cara untuk melakukan/ membuat sesuatu.

Suatu metode dijadikan sebagai acuan kegiatan karena di dalamnya terdapat urutan langkah-langkah yang teratur sehingga proses mencapai tujuan menjadi lebih efisien. Dalam kaitannya dengan upaya ilmiah, metode merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

c. Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan pada siswa untuk memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agam Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungn kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.

Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa pendidikan Agama Katolik disekolah merupakan salah satu usaha untuk memampukan siswa berinteraksi (berkomunikasi), memahami, menggumuli dan menghayati iman. Dengan kemampuan berinteraksi antara pemahaman iman, pergumulan iman dan penghayatan iman itu diharapkan iman siswa semakin diperteguh.

d. Pakem
Hilmi, (2015:38) mengatakan bahwa: Sejarah PAKEM pertama kali munculnya dikenal dengan istilah Pakem, semula dikembangkan dari AJEL (Active Joyful and Effective Learning). Untuk pertama kali di Indonesia yaitu pada tahun 1999 yang dikenal dengan istilah PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif dan Menyenangkan), Seiring dengan perkembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), pada tahun 2002 istilah PEAM diganti menjadi PAKEM, yaitu kependekan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Kemudian berkembang penamaannya menjadi PAIKEM penambahan kata Inovatif, kemudian kita juga mengenal PAIKEM Gembrot (gembira dan berbobot) dan sekarang juga dikenal dengan PAILKEM dengan penambahan kata Lingkungan. Pada dasarnya landasan teori yang digunakan adalah mengambil teori-teori tentang active learning atau pembelajaran aktif”.

Purwanto (2016:25) mengatakan bahwa: PAKEM atau singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan merupakan suatu model pembelajaran yang dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreatifitas, sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

e. Meningkatkan keaktifan pada pelajaran Pendidikan Agama Katolik  melalui metode Pakem

Yang dimaksud dengan Meningkatkan keaktifan pada pelajaran Pendidikan Agama Katolik  melalui metode Pakem adalah Meningkatkan keaktifan belajar siswa khususnya pada pelajaran pendidikan Agama Katolik melalui metode pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM)

Dalam penelitian tindakan kelas ini, meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik melalui metode Pakem pada kelas VI SD Negeri 15 Teluk Pongkal Instansi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi, Kecamatan Sokan pada semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.


PENUTUP

A. Simpulan
Sebagaimana tertulis dalam Bab IV bahwa tindakan kelas yang dilakukan oleh guru peneliti dalam siklus I pada kegiatan meninjau kembali tentang tindakan kelas, yang telah dilaksanakan dan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa di akhir siklus I. Kalau kita lihat dan kita bandingkan antara nilai kondisi awal dengan nilai di akhir siklus I sudah terjadi peningkatan. Rata-rata nilai pada kondisi awal hanya 59, sedangkan rata-rata nilai pada siklus I sudah mencapai 72 di akhir siklus I.
Perubahan teknik pemanfaatan alat peraga secara kelompok menjadi secara individual pada siklus II juga telah terbukti lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Bila di akhir siklus I rata-rata nilai subjek penelitian adalah 72 maka di akhir siklus II rata-rata meningkat menjadi 87,5.
Berdasarkan data empirik penelitian ini menunjukan bahwa tindakan kelas yang dilakukan peneliti baik pada siklus I maupun pada siklus II telah berhasil meningkatkan keaktifan belajar sehingga berpengaruh pada nilai siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Katolik kelas VI SD Negeri 15 Teluk Pongkal pada semester I tahun pelajaran 2019/2020.
Kesimpulan berdasarkan data empirik tersebut sesuai dengan pengajuan hipotesis berdasarkan kajian teoritis sebagaimana tercantum dalam bab II yang berbunyi : ”Meningkatkan keaktifan pada pelajaran Pendidikan Agama Katolik  melalui metode Pakem pada siswa kelas VI SD Negeri 15 Teluk Pongkal” Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi tahun pelajaran 2019/ 2020”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini terbukti, yaitu ”Melalui penggunaan metode Pakem meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kelas VI SD Negeri 15 Teluk Pongkal pada semester I tahun pelajaran 2019/2020.

 

Comments